
"Begitu grip gas d
Penasaran akan hal itu, Iwan lantas bongkar rumah CVT skubek miliknya. Penyebab utama tarikan awal berat, akibat v-belt variasi yang baru dibeli hancur lebur (gbr.1). Tampak lapisan luar (atas) belt terjepit dan karetnya rontok.
Ada indikasi sabuk penghubung puli primer dan sekunder merupakan barang imitasi. Sengaja menggunakan nama besar salah satu merek v-belt variasi. Tapi bisa juga komponen itu sudah lewat batas aman pemakaian atawa expired, sehingga kualitasnya sudah menurun.
Doran Satria mekanik C-Dov-DR.Tech di Jl. Kahfi I, Kp. Setu, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, berpendapat. Katanya v-belt yang dibeli Iwan merupakan produk imitasi. Terutama saat membandingkan dengan bentuk part asli keluaran pabrik. Kualitasanya sangat jauh berbeda.
“Yang asli, anyaman tali v-belt sudah terlihat dari lapisan paling atas dan lebih jelas lagi dari samping, yang merupakan bagian terkeras (gbr.2). Sehingga belt aman meski ditekan puli berulang-ulang. Sementara belt yang dibeli Iwan tidak tampak ada anyaman tali,” jelas mekanik yang juga pembalap skubek itu.
Dipertegas Jesi Liga Siswanto alias Coki, bos JP Racing. Katanya sambungan antara karet atas, anyaman tali dan kain pelapis tidak homogen ketika porses peleburan saat dicetak (gbr.3). “Sehingga salah satu bagian terlepas akibat tidak tahan jepitan puli.
Akibatnya karet bagian luar yang mestinya lebih kuat pun jadi terjepit dan menyebabkan akselarasinya berat. Seperti kasus di skubek Iwan,” imbuh Warga Bintaro, Jakarta Selatan itu. Lantas saran mereka, kalau mau beli belt lihat dulu ciri fisiknya. Atau kalau mau aman, beli produk asli atau variasi berkualitas.

Doran Satria mekanik C-Dov-DR.Tech di Jl. Kahfi I, Kp. Setu, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, berpendapat. Katanya v-belt yang dibeli Iwan merupakan produk imitasi. Terutama saat membandingkan dengan bentuk part asli keluaran pabrik. Kualitasanya sangat jauh berbeda.
“Yang asli, anyaman tali v-belt sudah terlihat dari lapisan paling atas dan lebih jelas lagi dari samping, yang merupakan bagian terkeras (gbr.2). Sehingga belt aman meski ditekan puli berulang-ulang. Sementara belt yang dibeli Iwan tidak tampak ada anyaman tali,” jelas mekanik yang juga pembalap skubek itu.

Akibatnya karet bagian luar yang mestinya lebih kuat pun jadi terjepit dan menyebabkan akselarasinya berat. Seperti kasus di skubek Iwan,” imbuh Warga Bintaro, Jakarta Selatan itu. Lantas saran mereka, kalau mau beli belt lihat dulu ciri fisiknya. Atau kalau mau aman, beli produk asli atau variasi berkualitas.
markasih infonya. Aku baru aja ganti v belt di dealer yamaha, harganya 62.500. ongkos pasang 25 ribu. KM nya mencapi 26.400 km, tapi saya liat vbelt bekas kok kliatan masih bagus ya....
BalasHapus